Sabtu, 10 Desember 2016

Sesemester Lagi, Bertahanlah !

Salam...

Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat, secepat katak malam ini yang saling bersahutan. Pun, tahun ke-4 ku menjadi mahasiswa. Seseorang bertanya, "Syah, kamu itu suka mengenang masa lalu ya? Terlihat dari barang-barang di kamarmu." Iya, benar sekali. Awal mendapat gelar "Mahasiswa", aku merasa gagah sekali, terlebih mahasiswa kedokteran, bertambah gagah saja.
Namun apa? Semakin ke sini, kegagahan itu semakin berkurang, karena teringat akan tanggung jawab yang akan dipikul di kemudian hari. Semakin hari, semakin terbayang gambaran ketika memakai jas putih dengan stetoskop yang dikalungkan di leher, berlari-lari menemui pasien di UGD. Bisakah aku menolongnya?
Pernah terpikir, aku takut jika tak bisa. Tak kompeten, tak tau apa yang harus dilakukan. Pun pernah terpikir untuk berganti studi yang kujalani sekarang.
Tapi apa? Aku masih teringat kalau teman-teman SMA ku memanggil "Bu dokter, Bu dokter !", kala pertama kali keluar pengumuman bahwa aku diterima di kampus ini. Aku masih teringat ketika bapak dan Ama begitu membangga-banggakanku pada teman-temannya tatkala mendengar berita ini, pun keluarga Padang dan Lampungku yang berharap banyak padaku. Maklum, kami tak mempunyai keluarga dokter seorangpun. Aku masih teringat, tatkala Ama kecelakaan tepat sebelum aku berangkat ke Jogja untuk persiapan ospek, dan temanku menulis surat cinta untukku, "Mbak Ay, Mbak Ay itu hebat, belum jadi dokter aja udah dapet pasien", celotehnya yang membuatku tegar kala itu. Aku teringat, semua pengorbanan bapak, ama, dan adikku yang merelakan semuanya demi aku.
Pantaskah aku mengecewakannya? Pantaskah aku berkata bahwa ingin ku hentikan saja?
"Ama cuma punya dua anak. Impian Ama dulu, satunya jadi dokter, satunya jadi polisi. Tapi cuma anak Ama yang jadi dokter yang bisa terwujud. Tapi ndakpapa, Alhamdulillah Ama udah senang", hibur Ama menguatkan ku kala aku lelah.

Ingatlah lagi, berapa banyak orang yang bisa membanggakan mu, tatkala kau memakai jas putih berkalung stetoskop itu, membantu manusia-manusia yang membutuhkan pertolongan Allah melalui perantara mu?

Ahhh, tinggal 1 semester lagi. Siap menjadi yang terbaik?

Minggu, 16 Oktober 2016

entahlah

Bagaimana caranya meneguhkan hati, meluruskan niat, untuk menggapai impian itu?
Entah mengapa terasa sulit sekali.
Apakah usahaku kurang? Ataukah aku terlalu memandang sebelah mata hingga tak mampu tuk mengusahakannya?

Takkah kau rasa betapa perih kebodohan? Betapa tak enaknya kemalasan yang berangsur-angsur menjangkiti?
Belajarlah dari kekalahan, belajarlah dari kesalahan. Kau lebih baik daripada yang kau pikirkan.
Ingat, USAHA TAK AKAN MENGKHIANATI HASIL. Ia berbanding lurus, karena Allah subhanahu wa ta'ala pun akan membalas usahamu. Jerih payahmu akan terbayar.
Usahalah lagi, berdoalah lagi. Jangan malas tuk berkorban.

Korbankanlah waktu tidurmu. Korbankanlah waktu bermainmu. Dan ingatlah mimpi-mimpimu yang pernah kau tulis.

Semangat, Aisyah !

Sabtu, 11 Juni 2016

"Aku dan Tarbiyah"



Awal perkenalanku dengan tarbiyah, 4 tahun yang lalu, ketika seorang perempuan nan teduh mengenalkanku padanya. Pada saat itu, aku telah duduk di kelas 3 SMA, pada saat umurku hampir 18 tahun. Latar belakang keluargaku bukan dari tarbiyah, tidak ikut organisasi islam yang spesifik, tapi Alhamdulillah bapakku mengajariku tentang agama dengan sangat baik. Sebelum bergabung di tarbiyah, aku tak tahu kalau menutup aurat itu wajib, aku kira hanya orang yang suka jilbab saja yang memakai jilbab. Aku pun begitu, berjilbab yang mulai dari SMP, karena aku suka melihat orang yang berjilbab, dalam hal ini orang terdekatku yang memakai jilbab adalah mama dan tante. Aku juga baru tahu kalau berjilbab tidak boleh nerawang dan harus menutup dada ketika masuk rohis SMA, ketika kelas 3 itu. Akhirnya pada tanggal 31 Agustus 2012 aku resmi menutup auratku dengan lebih syar’I, mulai menutup dada kala berjilbab, dan mulai memakai kaos kaki.

Rabu, 27 April 2016

Ante Natal Care (ANC)

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi tertentu serta indikasi  dasar dan khusus. Selain itu aspek yang lain yaitu penyuluhan, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), motivasi ibu hamil dan rujukan.

Minggu, 13 Maret 2016

20 Tahunku

Assalamu'alaykum wr. wb.

20 tahun.
Sudah 20 tahun diri ini menginjakkan kaki di bumi.
Setelah melewati masa-masa dengan usia yang mempunyai angka 1 di depannya, tibalah aku pada masa di mana nantinya aku akan mengenakan toga dan memakai topi wisuda. Di saat ama yang telah lama aku nanti-nantikan kehadirannya di kota pelajar ini.
Toga dan topi wisuda ! Sebuah motivasi untuk mahasiswi yang sudah 3/4 bagian dari masa kuliahnya terlampaui. Tinggal sebentar lagi aku di kampus ini, tinggal sedikit lagi cita yang bapak idam-idamkan itu terwujud.

Sabtu, 10 Desember 2016

Sesemester Lagi, Bertahanlah !

Salam...

Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat, secepat katak malam ini yang saling bersahutan. Pun, tahun ke-4 ku menjadi mahasiswa. Seseorang bertanya, "Syah, kamu itu suka mengenang masa lalu ya? Terlihat dari barang-barang di kamarmu." Iya, benar sekali. Awal mendapat gelar "Mahasiswa", aku merasa gagah sekali, terlebih mahasiswa kedokteran, bertambah gagah saja.
Namun apa? Semakin ke sini, kegagahan itu semakin berkurang, karena teringat akan tanggung jawab yang akan dipikul di kemudian hari. Semakin hari, semakin terbayang gambaran ketika memakai jas putih dengan stetoskop yang dikalungkan di leher, berlari-lari menemui pasien di UGD. Bisakah aku menolongnya?
Pernah terpikir, aku takut jika tak bisa. Tak kompeten, tak tau apa yang harus dilakukan. Pun pernah terpikir untuk berganti studi yang kujalani sekarang.
Tapi apa? Aku masih teringat kalau teman-teman SMA ku memanggil "Bu dokter, Bu dokter !", kala pertama kali keluar pengumuman bahwa aku diterima di kampus ini. Aku masih teringat ketika bapak dan Ama begitu membangga-banggakanku pada teman-temannya tatkala mendengar berita ini, pun keluarga Padang dan Lampungku yang berharap banyak padaku. Maklum, kami tak mempunyai keluarga dokter seorangpun. Aku masih teringat, tatkala Ama kecelakaan tepat sebelum aku berangkat ke Jogja untuk persiapan ospek, dan temanku menulis surat cinta untukku, "Mbak Ay, Mbak Ay itu hebat, belum jadi dokter aja udah dapet pasien", celotehnya yang membuatku tegar kala itu. Aku teringat, semua pengorbanan bapak, ama, dan adikku yang merelakan semuanya demi aku.
Pantaskah aku mengecewakannya? Pantaskah aku berkata bahwa ingin ku hentikan saja?
"Ama cuma punya dua anak. Impian Ama dulu, satunya jadi dokter, satunya jadi polisi. Tapi cuma anak Ama yang jadi dokter yang bisa terwujud. Tapi ndakpapa, Alhamdulillah Ama udah senang", hibur Ama menguatkan ku kala aku lelah.

Ingatlah lagi, berapa banyak orang yang bisa membanggakan mu, tatkala kau memakai jas putih berkalung stetoskop itu, membantu manusia-manusia yang membutuhkan pertolongan Allah melalui perantara mu?

Ahhh, tinggal 1 semester lagi. Siap menjadi yang terbaik?

Minggu, 16 Oktober 2016

entahlah

Bagaimana caranya meneguhkan hati, meluruskan niat, untuk menggapai impian itu?
Entah mengapa terasa sulit sekali.
Apakah usahaku kurang? Ataukah aku terlalu memandang sebelah mata hingga tak mampu tuk mengusahakannya?

Takkah kau rasa betapa perih kebodohan? Betapa tak enaknya kemalasan yang berangsur-angsur menjangkiti?
Belajarlah dari kekalahan, belajarlah dari kesalahan. Kau lebih baik daripada yang kau pikirkan.
Ingat, USAHA TAK AKAN MENGKHIANATI HASIL. Ia berbanding lurus, karena Allah subhanahu wa ta'ala pun akan membalas usahamu. Jerih payahmu akan terbayar.
Usahalah lagi, berdoalah lagi. Jangan malas tuk berkorban.

Korbankanlah waktu tidurmu. Korbankanlah waktu bermainmu. Dan ingatlah mimpi-mimpimu yang pernah kau tulis.

Semangat, Aisyah !

Sabtu, 11 Juni 2016

"Aku dan Tarbiyah"



Awal perkenalanku dengan tarbiyah, 4 tahun yang lalu, ketika seorang perempuan nan teduh mengenalkanku padanya. Pada saat itu, aku telah duduk di kelas 3 SMA, pada saat umurku hampir 18 tahun. Latar belakang keluargaku bukan dari tarbiyah, tidak ikut organisasi islam yang spesifik, tapi Alhamdulillah bapakku mengajariku tentang agama dengan sangat baik. Sebelum bergabung di tarbiyah, aku tak tahu kalau menutup aurat itu wajib, aku kira hanya orang yang suka jilbab saja yang memakai jilbab. Aku pun begitu, berjilbab yang mulai dari SMP, karena aku suka melihat orang yang berjilbab, dalam hal ini orang terdekatku yang memakai jilbab adalah mama dan tante. Aku juga baru tahu kalau berjilbab tidak boleh nerawang dan harus menutup dada ketika masuk rohis SMA, ketika kelas 3 itu. Akhirnya pada tanggal 31 Agustus 2012 aku resmi menutup auratku dengan lebih syar’I, mulai menutup dada kala berjilbab, dan mulai memakai kaos kaki.

Rabu, 27 April 2016

Ante Natal Care (ANC)

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi tertentu serta indikasi  dasar dan khusus. Selain itu aspek yang lain yaitu penyuluhan, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), motivasi ibu hamil dan rujukan.

Minggu, 13 Maret 2016

20 Tahunku

Assalamu'alaykum wr. wb.

20 tahun.
Sudah 20 tahun diri ini menginjakkan kaki di bumi.
Setelah melewati masa-masa dengan usia yang mempunyai angka 1 di depannya, tibalah aku pada masa di mana nantinya aku akan mengenakan toga dan memakai topi wisuda. Di saat ama yang telah lama aku nanti-nantikan kehadirannya di kota pelajar ini.
Toga dan topi wisuda ! Sebuah motivasi untuk mahasiswi yang sudah 3/4 bagian dari masa kuliahnya terlampaui. Tinggal sebentar lagi aku di kampus ini, tinggal sedikit lagi cita yang bapak idam-idamkan itu terwujud.