“Hidup Tanpa Paru-Paru”

Siapa yang tak kenal internet di zaman sekarang?

Mungkin tidak ada lagi yang menjawab “tidak kenal”. Ya, internet sudah merambah ke dunia kita. Dari anak SD, sampai orang dewasa pun sudah mengenal internet. Bahkan, perubahan dari dunia televisi ke dunia internet sudah dapat dirasakan, namun belum terlalu dominan. Orang-orang sekarang, lebih suka duduk berjam-jam di depan layar komputer atau laptopnya sambil memasang modem kesayangan, modem “sang penyambung informasi”daripada duduk berjam-jam menonton televisi. Dapat kita lihat sekarang, internet secara tidak langsung dan perlahan-lahan mengubah gaya hidup kita.

Internet sekarang telah menjadi gudang informasi yang paling praktis pengganti buku, sarana menyalurkan bakat dan minat di dunia maya, seperti menulis, serta sebagai sarana menyalurkan hobi, seperti bermain games online. Internet juga tempat mencari solusi dari permasalahan di sekolah, dan tempat untuk mencopy tugas bagi para anak kuliahan. Di internet pun berisi beragam jejaring sosial yang menghubungkan para remaja dengan teman-temannya atau sahabat pena nun jauh di sana. Internet bagaikan “Toko Serba Ada” di dunia nyata, karena semua yang kita butuhkan tersedia di sana.

Dengan internet, siswa-siswi sekolahan pun merasa sangat terbantu. Bisnis-bisnis para pedagang online pun menjadi lancar. Dan internet membuat saya Xlangkah Lebih Maju karena internet memperluas pergaulan saya dengan teman-teman yang berada di luar negeri, berbagi informasi antar negara, dan ingin memperlancar bahasa Inggris saya yang kempat-kempot. Sekarang, saya pun punya banyak teman dan pengetahuan saya bertambah.

Orang-orang di sekitar saya juga merasa sangat beruntung bisa hidup di zaman sekarang. Mereka berkata, “Internet adalah kehidupan kedua, tanpa internet dunia hampa, dan internet membuat kami Xlangkah Lebih Maju”. Kesimpulannya adalah, hidup tanpa internet bagai manusia tanpa paru-paru.