Senin, 19 Maret 2012

Lestarikan Batik Indonesia !


Batik adalah kerajinan asli Indonesia yang telah menjadi salah satu kebudayaan Indonesia sejak lama. Kata “Batik” berasal dari bahasa Jawa, yang merupakan gabungan dua kata “amba” artinya menulis dan “titik” yang artinya titik.
Batik dulunya digunakan oleh kaum bangsawan dan berfungsi untuk keperluan adat seperti upacara perkawinan, kelahiran, ataupun kematian. Batik juga dianggap “katro dan ndeso” dahulunya. Sekarang, batik dipakai oleh semua kalangan, dari bayi hingga kalangan manula.
Remaja pun sekarang tidak malu lagi untuk memakai batik. Batik sekarang sudah dijadikan tren dalam fashion Indonesia. Bahkan, batik sudah diperkenalkan ke luar negeri dan diakui oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) atau Lembaga Pendidikan, Ilmiah dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai warisan budaya dunia. Pada tanggal 2 Oktober, juga diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Batik Sekarang
Kita dapat membandingkan batik zaman dulu dan batik zaman sekarang yang sudah sangat berbeda dalam motif dan warnanya :

Batik Doeloe
Celana batik sekarang
Celana batik dulu (Pangsi Batik )

Batik tidak hanya disukai oleh masyarakat Indonesia, namun juga masyarakat dunia. Hampir seluruh masyarakat dunia kenal dengan batik. Buktinya adalah Nelson Mandela, seorang mantan Presiden Afrika Selatan yang sangat mencintai batik. Ia dianggap sebagai duta batik internasional karena saking seringnya ia menggunakan batik. Di Afrika Selatan, ada nama khusus untuk pakaian batik yang dipakai Mandela, yaitu Madiba Shirt. Nama ini merujuk kepada nama Mandela sendiri. Seharusnya, pemerintah memberikan penghargaan kepada Mandela karena telah mempromosikan batik Indonesia ke mancanegara.
Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan
Nelson Mandela
Untuk mengenalkan batik Indonesia, sering diadakan pameran-pameran batik tingkat dunia di berbagai negara. Salah satunya adalah pameran yang diselenggarakan oleh World Batik Summit 2011 di Jakarta Convention Center.
Namun, batik cap lebih dipilih oleh konsumen daripada batik tulis karena harganya lebih murah dan motifnya tak kalah bagus. Padahal, batik tulis memiliki nilai seni yang lebih tinggi dan harus dilestarikan dan dipelajari. Seandainya saja, di setiap sekolah dapat mengajarkan batik tulis kepada para siswanya, batik tulis pun tak akan dianggap remeh.
Sekarang batik masih naik daun. Tetapi, akankah batik terus selamanya naik daun? Jawabannya adalah pada kita. Kitalah yang akan melestarikan dan menjaga batik. Ajari anak cucu kita kelak untuk mengenal batik dan kebudayaan Indonesia yang lain. Ajari mereka untuk menghargai karya zaman dulu dan melestarikannya, agar kebudayaan kita ini tidak punah. Ayo kita cintai Batik Indonesia dan Kebudayaan Indonesia !

"Disertakan pada lomba Blog Entry bertema Batik Indonesia, kerja sama Blogfam dan www.BatikIndonesia.com"

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Senin, 19 Maret 2012

Lestarikan Batik Indonesia !


Batik adalah kerajinan asli Indonesia yang telah menjadi salah satu kebudayaan Indonesia sejak lama. Kata “Batik” berasal dari bahasa Jawa, yang merupakan gabungan dua kata “amba” artinya menulis dan “titik” yang artinya titik.
Batik dulunya digunakan oleh kaum bangsawan dan berfungsi untuk keperluan adat seperti upacara perkawinan, kelahiran, ataupun kematian. Batik juga dianggap “katro dan ndeso” dahulunya. Sekarang, batik dipakai oleh semua kalangan, dari bayi hingga kalangan manula.
Remaja pun sekarang tidak malu lagi untuk memakai batik. Batik sekarang sudah dijadikan tren dalam fashion Indonesia. Bahkan, batik sudah diperkenalkan ke luar negeri dan diakui oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) atau Lembaga Pendidikan, Ilmiah dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai warisan budaya dunia. Pada tanggal 2 Oktober, juga diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Batik Sekarang
Kita dapat membandingkan batik zaman dulu dan batik zaman sekarang yang sudah sangat berbeda dalam motif dan warnanya :

Batik Doeloe
Celana batik sekarang
Celana batik dulu (Pangsi Batik )

Batik tidak hanya disukai oleh masyarakat Indonesia, namun juga masyarakat dunia. Hampir seluruh masyarakat dunia kenal dengan batik. Buktinya adalah Nelson Mandela, seorang mantan Presiden Afrika Selatan yang sangat mencintai batik. Ia dianggap sebagai duta batik internasional karena saking seringnya ia menggunakan batik. Di Afrika Selatan, ada nama khusus untuk pakaian batik yang dipakai Mandela, yaitu Madiba Shirt. Nama ini merujuk kepada nama Mandela sendiri. Seharusnya, pemerintah memberikan penghargaan kepada Mandela karena telah mempromosikan batik Indonesia ke mancanegara.
Nelson Mandela, Presiden Afrika Selatan
Nelson Mandela
Untuk mengenalkan batik Indonesia, sering diadakan pameran-pameran batik tingkat dunia di berbagai negara. Salah satunya adalah pameran yang diselenggarakan oleh World Batik Summit 2011 di Jakarta Convention Center.
Namun, batik cap lebih dipilih oleh konsumen daripada batik tulis karena harganya lebih murah dan motifnya tak kalah bagus. Padahal, batik tulis memiliki nilai seni yang lebih tinggi dan harus dilestarikan dan dipelajari. Seandainya saja, di setiap sekolah dapat mengajarkan batik tulis kepada para siswanya, batik tulis pun tak akan dianggap remeh.
Sekarang batik masih naik daun. Tetapi, akankah batik terus selamanya naik daun? Jawabannya adalah pada kita. Kitalah yang akan melestarikan dan menjaga batik. Ajari anak cucu kita kelak untuk mengenal batik dan kebudayaan Indonesia yang lain. Ajari mereka untuk menghargai karya zaman dulu dan melestarikannya, agar kebudayaan kita ini tidak punah. Ayo kita cintai Batik Indonesia dan Kebudayaan Indonesia !

"Disertakan pada lomba Blog Entry bertema Batik Indonesia, kerja sama Blogfam dan www.BatikIndonesia.com"

Tidak ada komentar :

Posting Komentar