Minggu, 20 Oktober 2013

History of "Tim Kodok"

Assalamu'alaykum wr. wb.

Awalnya, cuma nyoba-nyoba penelitian kecil-kecilan, ngebantu guru yg lagi nyusun tesis ngelakuin penelitian mereka. Dan sepulangnya, baru ngerasa ketagihan, semua ini seru, kami menikmatinya.


Aisyah ~ Dwi ~ Meidio, Pak Asep menunjuk kami sebagai perwakilan kelas sepuluh yang mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah MGMP Kimia Bengkulu Selatan yang ke-3. Ini penelitian pertama kami. Kami tak menyangka, pada penelitian pertama ini, kami langsung mendapat gelar juara, walaupun hanya "Harapan 3". Puas sekali rasanya, kerja keras kami terbayarkan.

Setelah itu, kami ingin lagi dan ingin lagi mengikuti LKTI. Kami ingin menambah pengetahuan penelitian, dan kami pun mengikuti pelatihannya, di Jombang, kota kecil yang hangat dan Islami. Kami mengikuti PIRN X (Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional) bersama 3 orang teman lainnya...

Taukah nama tim kami? Tak muluk-muluk, dan tak punya arti yang spesifik, tapi sejarahnya yang tak terlupakan. Di Jogja, di kota pelajar ini kami mendapat inspirasi.
"TIM KODOK"

Kami berjalan di malioboro, dan bertemu dengan sebuah kaos jogja yang menarik hati, bergambar "Kodok". Kata "Kodok", kalau dibalik, bacanya tetep sama "Kodok". Dan begitu pula kami, walaupun hati kami dibolak-balik, kadang saling marahan, saling sebel, saling egois, dan pada kenyataannya saat ini saling merindukan, kami tetaplah "Tim Kodok" yang tak terpisahkan. 





Beginilah kira-kira perbadingan antara Tim Kodok yang masih "berkarir" dan pasca "berkarir" :

      
 Inget sama tulisan ini?

"Djokdja, I'll Be Back Again For You"

Tulisan yg pertama kali kami baca 3 tahun yang lalu itu, sekarang menjadi kenyataan untukku dan Dwi, tapi hampir untuk Dio. Aku dan Dwi kembali lagi ke Jogja, menimba ilmu di sini, walaupun berbeda kampus, berbeda jurusan. Sedangkan Dio, yang sudah punya kesempatan di Jogja, tetapi beliau memilih di jakarta. Tak apa, di manapun dan kapanpun, Mutiara tetaplah menjadi Mutiara, yang tetap berkilau meski di lumpur, tetap kuat, tetap tegar, dan selalu ingin memberikan manfaat bagi orang lain.

Walau Tim Kodok tak berkarir lagi, tapi kami masih mencintai Research, kami bangga menjadi peneliti. Dan kami harap, banyak generasi penerus kami yang juga mencintai research, membangun bangsa ini mulai dari research, karena ilmu tak akan berkembang jika tak ada Research :)

Bantul, Yogyakarta ~ 20 Oktober 2013, Kodok 3
Salam Tim Kodok







Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Minggu, 20 Oktober 2013

History of "Tim Kodok"

Assalamu'alaykum wr. wb.

Awalnya, cuma nyoba-nyoba penelitian kecil-kecilan, ngebantu guru yg lagi nyusun tesis ngelakuin penelitian mereka. Dan sepulangnya, baru ngerasa ketagihan, semua ini seru, kami menikmatinya.


Aisyah ~ Dwi ~ Meidio, Pak Asep menunjuk kami sebagai perwakilan kelas sepuluh yang mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah MGMP Kimia Bengkulu Selatan yang ke-3. Ini penelitian pertama kami. Kami tak menyangka, pada penelitian pertama ini, kami langsung mendapat gelar juara, walaupun hanya "Harapan 3". Puas sekali rasanya, kerja keras kami terbayarkan.

Setelah itu, kami ingin lagi dan ingin lagi mengikuti LKTI. Kami ingin menambah pengetahuan penelitian, dan kami pun mengikuti pelatihannya, di Jombang, kota kecil yang hangat dan Islami. Kami mengikuti PIRN X (Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional) bersama 3 orang teman lainnya...

Taukah nama tim kami? Tak muluk-muluk, dan tak punya arti yang spesifik, tapi sejarahnya yang tak terlupakan. Di Jogja, di kota pelajar ini kami mendapat inspirasi.
"TIM KODOK"

Kami berjalan di malioboro, dan bertemu dengan sebuah kaos jogja yang menarik hati, bergambar "Kodok". Kata "Kodok", kalau dibalik, bacanya tetep sama "Kodok". Dan begitu pula kami, walaupun hati kami dibolak-balik, kadang saling marahan, saling sebel, saling egois, dan pada kenyataannya saat ini saling merindukan, kami tetaplah "Tim Kodok" yang tak terpisahkan. 





Beginilah kira-kira perbadingan antara Tim Kodok yang masih "berkarir" dan pasca "berkarir" :

      
 Inget sama tulisan ini?

"Djokdja, I'll Be Back Again For You"

Tulisan yg pertama kali kami baca 3 tahun yang lalu itu, sekarang menjadi kenyataan untukku dan Dwi, tapi hampir untuk Dio. Aku dan Dwi kembali lagi ke Jogja, menimba ilmu di sini, walaupun berbeda kampus, berbeda jurusan. Sedangkan Dio, yang sudah punya kesempatan di Jogja, tetapi beliau memilih di jakarta. Tak apa, di manapun dan kapanpun, Mutiara tetaplah menjadi Mutiara, yang tetap berkilau meski di lumpur, tetap kuat, tetap tegar, dan selalu ingin memberikan manfaat bagi orang lain.

Walau Tim Kodok tak berkarir lagi, tapi kami masih mencintai Research, kami bangga menjadi peneliti. Dan kami harap, banyak generasi penerus kami yang juga mencintai research, membangun bangsa ini mulai dari research, karena ilmu tak akan berkembang jika tak ada Research :)

Bantul, Yogyakarta ~ 20 Oktober 2013, Kodok 3
Salam Tim Kodok







Tidak ada komentar :

Posting Komentar