Minggu, 19 Januari 2014

Life is Process



Hidup itu adalah proses. Layaknya pembuatan energi dalam tubuh kita yang harus melalui proses glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transpor aktif. Proses yang hasilnya terbayangkan namun tak pasti. Begitupun aku. Dalam menjadi muslimah, aku pun berproses. Mulai dari menutup aurat, sikap, pergaulan...
Hey, aku dulu tak seperti ini. Aku mulai memakai kerudung sejak kelas 1 SMP, sekitar umur 12 tahun. Entah apa yang terbersit di pikiranku saat itu. Mungkin aku merasa, orang yang memakai kerudung itu adalah orang baik. Aku yang melihatnya merasa nyaman, adem, menyejukkan. Dan aku ingin memakainya...
Memang seharusnya, di usia inilah seorang wanita memakai kerudung, karena rata-rata akhil baligh pada wanita terjadi pada usia ini. Namun jelas lebih baik lagi kalau dari kecil sudah diajarkan untuk memakainya. Bagaimana aku dulu? Bagaimana aku sekarang? You can see it guys, it’s real, it’s me and my hijab :)


It needs some process, right? Dalam proses pun tak semulus yang dibayangkan... Semenjak memutuskan untuk berhijab syar’i pada 31 Agustus 2012 lalu, banyak tentangan dan ejekan serta sindiran baik dari teman-teman, sahabat maupun orang tua dan keluarga.. Dikatain ikut aliran sesatlah, menyimpanglah, “Look older” lah, seperti mak-mak lah.. hahaha.. Aku tau, mereka semua begitu, karena mereka peduli namun mereka belum memahami dan belum tau. Nyatanya? Setelah satu tahun berlalu, mereka mulai bisa menerima. Karena dengan waktu, mereka mengerti apa maksudku seperti ini, memakai hijab syar’i.
Selain untuk melindungi diriku sendiri, berhijab syar’i membantu para laki-laki menjaga penglihatan mereka dari melihat yang bukan hak mereka. Bukan salah mereka, mempunyai syahwat yang teramat besar, karena itu anugrah dari Allah. Maka dari itu, kita harus membantu mereka menjaga pandangan mereka agar terhindar dari dosa. Kalau kalian ngaku peduli dan sayang sama sahabat laki-laki kalian, ya udah, tutup auratnya yang bener :)
Selain itu, aku juga mulai menjaga jarak dengan sahabat-sahabatku yang laki-laki, karena aku mulai tau batasan-batasan mahram, walaupun hingga sekarang masih belum bisa. Dulunya, kita sering travelling bareng buat penelitian, jadinya aku dibonceng sama sahabatku yang laki-laki, karena kalau aku yg bawa pasti lama nyampenya dan gak bisa hati-hati -_- Jahat e, gak percaya sama aku heheh :D Kangen saat-saat itu, tapi haruskah seperti itu lagi? Aku berprinsip tak akan lagi seperti itu, kecuali sama muhrimku nanti :) Ini loh, para muhrim kita, teman-teman :

            Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Mulailah dari sekarang, dan istiqomahlah. Kalau bener-bener niat, yakinlah Allah membantumu guys !!! :)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Minggu, 19 Januari 2014

Life is Process



Hidup itu adalah proses. Layaknya pembuatan energi dalam tubuh kita yang harus melalui proses glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan transpor aktif. Proses yang hasilnya terbayangkan namun tak pasti. Begitupun aku. Dalam menjadi muslimah, aku pun berproses. Mulai dari menutup aurat, sikap, pergaulan...
Hey, aku dulu tak seperti ini. Aku mulai memakai kerudung sejak kelas 1 SMP, sekitar umur 12 tahun. Entah apa yang terbersit di pikiranku saat itu. Mungkin aku merasa, orang yang memakai kerudung itu adalah orang baik. Aku yang melihatnya merasa nyaman, adem, menyejukkan. Dan aku ingin memakainya...
Memang seharusnya, di usia inilah seorang wanita memakai kerudung, karena rata-rata akhil baligh pada wanita terjadi pada usia ini. Namun jelas lebih baik lagi kalau dari kecil sudah diajarkan untuk memakainya. Bagaimana aku dulu? Bagaimana aku sekarang? You can see it guys, it’s real, it’s me and my hijab :)


It needs some process, right? Dalam proses pun tak semulus yang dibayangkan... Semenjak memutuskan untuk berhijab syar’i pada 31 Agustus 2012 lalu, banyak tentangan dan ejekan serta sindiran baik dari teman-teman, sahabat maupun orang tua dan keluarga.. Dikatain ikut aliran sesatlah, menyimpanglah, “Look older” lah, seperti mak-mak lah.. hahaha.. Aku tau, mereka semua begitu, karena mereka peduli namun mereka belum memahami dan belum tau. Nyatanya? Setelah satu tahun berlalu, mereka mulai bisa menerima. Karena dengan waktu, mereka mengerti apa maksudku seperti ini, memakai hijab syar’i.
Selain untuk melindungi diriku sendiri, berhijab syar’i membantu para laki-laki menjaga penglihatan mereka dari melihat yang bukan hak mereka. Bukan salah mereka, mempunyai syahwat yang teramat besar, karena itu anugrah dari Allah. Maka dari itu, kita harus membantu mereka menjaga pandangan mereka agar terhindar dari dosa. Kalau kalian ngaku peduli dan sayang sama sahabat laki-laki kalian, ya udah, tutup auratnya yang bener :)
Selain itu, aku juga mulai menjaga jarak dengan sahabat-sahabatku yang laki-laki, karena aku mulai tau batasan-batasan mahram, walaupun hingga sekarang masih belum bisa. Dulunya, kita sering travelling bareng buat penelitian, jadinya aku dibonceng sama sahabatku yang laki-laki, karena kalau aku yg bawa pasti lama nyampenya dan gak bisa hati-hati -_- Jahat e, gak percaya sama aku heheh :D Kangen saat-saat itu, tapi haruskah seperti itu lagi? Aku berprinsip tak akan lagi seperti itu, kecuali sama muhrimku nanti :) Ini loh, para muhrim kita, teman-teman :

            Tidak ada kata terlambat untuk berubah. Mulailah dari sekarang, dan istiqomahlah. Kalau bener-bener niat, yakinlah Allah membantumu guys !!! :)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar