Rabu, 27 April 2016

Ante Natal Care (ANC)

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi tertentu serta indikasi  dasar dan khusus. Selain itu aspek yang lain yaitu penyuluhan, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), motivasi ibu hamil dan rujukan.
Tujuan asuhan antenatal adalah memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan, mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal serta optimalisasi kembalinya kesehatan reproduksi ibu secara wajar. Keuntungan layanan antenatal sangat besar karena dapat mengetahui resiko dan komplikasi sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan ke rumah sakit. Layanan antenatal dilakukan sehingga dapat dilakukan pengawasan yang lebih intensif, pengobatan agar resiko dapat dikendalikan, serta melakukan rujukan untuk mendapat tindakan yang adekuat.
Pelayanan yang dilakukan secara rutin juga merupakan upaya untuk melakukan deteksi dini kehamilan beresiko sehingga dapat dengan segera dilakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi dan merencanakan serta memperbaiki kehamilan tersebut. Kelengkapan antenatal terdiri dari jumlah kunjungan antenatal dan kualitas pelayanan antenatal.
Pelayanan antenatal mempunyai pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan janin atau lama waktu mengandung, baik dengan diagnosis maupun dengan perawatan berkala terhadap adanya komplikasi kehamilan. Pertama kali ibu hamil melakukan pelayanan antenatal merupakan saat yang sangat penting, karena berbagai faktor resiko bisa diketahui seawal mungkin dan dapat segera dikurangi atau dihilangkan.

Standar operasional pelayanan antenatal, dikenal dengan standar “7 T”, yang terdiri atas :

1.     Pemberian Tablet tambah darah untuk mencegah kekurangan zat besi pada ibu hamil agar tidak anemia.
2.     Imunisasi Tetanus Toksoid untuk mencegah infeksi pada bayi pada saat pertolongan persalinan terlindungi dari tetanus neonatorum
3.     Timbang berat badan untuk mengetahui perkembangan janin dan untuk mengetahui pertambahan berat badan selama kehamilan. Bertambahnya berat badan minimal 8 kg selama kehamilan.
4.     Pemeriksaan Tekanan darah untuk mengetahui kondisi tekanan darah ibu normal atau tidak, jika meningkat atau menurun perlu terapi/tindakan.
5.     Pemeriksaan Tinggi fundus uteri untuk memperkirakan dan mengetahui usia kehamilan.
6.     Tes terhadap penyakit menular seksual untuk mencegah penularan penyakit tersebut menular kepada bayi.  
7.     Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan untuk mempersiapkan kelahiran jika sewaktu – waktu terjadi kegawatdaruratan, ibu dapat segera dirujuk ke rumah sakit.

(
   source : http://eprints.undip.ac.id/16901/1/Colti_Sistiarani.pdf

   -- maafkan gaya belajar yang berbeda -- ALI

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Rabu, 27 April 2016

Ante Natal Care (ANC)

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi tertentu serta indikasi  dasar dan khusus. Selain itu aspek yang lain yaitu penyuluhan, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), motivasi ibu hamil dan rujukan.
Tujuan asuhan antenatal adalah memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan, mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal serta optimalisasi kembalinya kesehatan reproduksi ibu secara wajar. Keuntungan layanan antenatal sangat besar karena dapat mengetahui resiko dan komplikasi sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan ke rumah sakit. Layanan antenatal dilakukan sehingga dapat dilakukan pengawasan yang lebih intensif, pengobatan agar resiko dapat dikendalikan, serta melakukan rujukan untuk mendapat tindakan yang adekuat.
Pelayanan yang dilakukan secara rutin juga merupakan upaya untuk melakukan deteksi dini kehamilan beresiko sehingga dapat dengan segera dilakukan tindakan yang tepat untuk mengatasi dan merencanakan serta memperbaiki kehamilan tersebut. Kelengkapan antenatal terdiri dari jumlah kunjungan antenatal dan kualitas pelayanan antenatal.
Pelayanan antenatal mempunyai pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan janin atau lama waktu mengandung, baik dengan diagnosis maupun dengan perawatan berkala terhadap adanya komplikasi kehamilan. Pertama kali ibu hamil melakukan pelayanan antenatal merupakan saat yang sangat penting, karena berbagai faktor resiko bisa diketahui seawal mungkin dan dapat segera dikurangi atau dihilangkan.

Standar operasional pelayanan antenatal, dikenal dengan standar “7 T”, yang terdiri atas :

1.     Pemberian Tablet tambah darah untuk mencegah kekurangan zat besi pada ibu hamil agar tidak anemia.
2.     Imunisasi Tetanus Toksoid untuk mencegah infeksi pada bayi pada saat pertolongan persalinan terlindungi dari tetanus neonatorum
3.     Timbang berat badan untuk mengetahui perkembangan janin dan untuk mengetahui pertambahan berat badan selama kehamilan. Bertambahnya berat badan minimal 8 kg selama kehamilan.
4.     Pemeriksaan Tekanan darah untuk mengetahui kondisi tekanan darah ibu normal atau tidak, jika meningkat atau menurun perlu terapi/tindakan.
5.     Pemeriksaan Tinggi fundus uteri untuk memperkirakan dan mengetahui usia kehamilan.
6.     Tes terhadap penyakit menular seksual untuk mencegah penularan penyakit tersebut menular kepada bayi.  
7.     Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan untuk mempersiapkan kelahiran jika sewaktu – waktu terjadi kegawatdaruratan, ibu dapat segera dirujuk ke rumah sakit.

(
   source : http://eprints.undip.ac.id/16901/1/Colti_Sistiarani.pdf

   -- maafkan gaya belajar yang berbeda -- ALI

Tidak ada komentar :

Posting Komentar